Ketika masuknya bulan waktu penanaman tembaku untuk warga
Desa,Akan mulailah Penomena pergelutan di bagian irigasi.Di waktu panas
mencengkam,sudah tentu juga air pada saluran irigasi akan kering.semua seperti
tidak pernah di airi.Penomenanya adalah semua warga akan berebut di ketika
musim penanaman tiba,baik itu waktu penanaman padi,jagung kacang lebih lebih di
waktu penanaman Tembakau.
Oooh…. Yang kaya,siap bertarung seperti mereka sendiri ada
uang untuk membayar untuk dapat mengairi persawahan luasnya.sedangkan yang
miskin mengegek ketakutan bukan berarti takut beretarung dengan mereka.Tapi
takutkan uang dan tak ingin bersalah sangka dengan mereka yang kaya.Penomena
ini sudah lumrah di kalangan para petani warga desa,tidak ada lagi yang mau
paling belakang,yang hulu apa lagi, yang hilir mereka seperti terlalu haus
untuk segera ingin minum,walhal mereka yang miskin juga haus dan butuh seteguk
belas kasihan para pengatur dan juga dari mereka yang rakus.
Egomu yang kaya sanggup menyumpah mereka yang inginkan
kedamaian,Tidak pedulikan apapun kata mereka tidak lagi bermakna dan persetan
dengan kata orang asalkan keinginan terlaksana,itulah kadang kadang yang sering
mereka ungkapkan.
Yang menjadi pertanyaan kita sekarang, di mana mereka para
penguasa,Adakah penomena ini akan kita biarkan berlarut sampai ke anak cucu
kita…?.Tidakkah kita malu dengan apa kata mereka di luar sana?.Nama baik sebuah
Desa yang di kenal lugu akankah kita biarkan ternoda dengan keegoan dan
kerakusan mereka yang ingin menang sendiri…?.Ooooh tidak kata kami yang peduli
dan tak mau di dengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar