Tradisi Perak Api adat sasak - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Friday 14 November 2014

Tradisi Perak Api adat sasak

pelaksanaan adat perak api salah satu warga


Tradisi perak api bagi warga sudah di lakukan turun temurun,Perak api adalah satu adat atau tradisi di setiap kelahiran untuk pemberian nama pada  anak bagi warga adat sasak Lombok.anak yang lahir setelah 7 hari akan di lakukan perak api atau pemberian nama bagi sang bayi.

sudah berpuluh puluh tahun di laksanakan di gumi sasak.perak api dengan caranya yang unik yakni setiap anak umur di antara 3 sampai 10 tahun di suruh duduk dengan mentelentangkan kaki lurus ke depan ( betelusur dalam bahasa sasak ) kemudin si bayi akan di bawa oleh seseorang untuk di taruhkan di setiap anak yang sudah siap betelusur.si bayi akan di letakkan sekitar 5 sampai 6 detik di atas telusuran anak anak tersebut.si bayi yang akan diberi nama sebelumnya di mandikan dengan air kelapa, konon kalau sudah di mandikan akan seperti buah kelapa apa bila jatuh saat anak lari atau berjalan tidak cepat merasa sakit.

Hampir di seluruk pelosok Desa di lombok adat sasak ini di laksanakan,ini sebagai bentuk setia dan cintanya kita pada anak keturunan kita.Kepercayaan tentang adat ini  tidaklah menjadi persoaalan yang berat,tetapi sudah menjadi adat dan tradisi yang sulit untuk di lupakan warga sasak.

saya pernah menjumpai salah seorang warga Desa  Rensing Bat, dalam wawancara saya menanyakan,bagai mana kelanjutan adat/tradisi ini di laksanakan setiap ada kelahiran.alhamdulillah antusias anak anak di usia 5-10 tahun terutamanya sangat besar,karena mereka akan melakukan perak api walau hnya sekedar duduk betelusur dan di upah dengan hanya kerupuk seharga seribu rupiah,tapi karena ini sudah menjadi tradisi yang tidak mungkin di hilangngkan kita tetap geger kata Ari asal dusun Timuk rurung yang saya tanya.

Perak Api dalam bahasa sasak artinya mematikan api. Sebab dinamakan perak api Karena tradisi orang-orang tua terdahulu membuat api kemudian memutarkan bayi pada api tersebut tiga kali sembari berdoa kepada Alloh SWT semoga menjadi anak soleh dan soleha dalam kehidupannya, kemudian api tersebut dipadamkan dengan menuangkan air, Inilah sebabnya dinamakan Perak api.

No comments:

Post a Comment