MERARIK PERSI ADAT SASAK - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Friday 5 May 2017

MERARIK PERSI ADAT SASAK



Nikah/Merarik merupakan suatu perayaan yang wajib untuk dilakukan seorang lelaki dan perempuan , karena itu adalah sunnah nabi , seperti yang telah dikatakan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya “Jika kalian tidak melakukan sunnahku maka kalian bukan termasuk kaumku”. Selain itu menikah juga bermanfaat untuk melangsungkan generasi-generasi yang lain, yang melanjutkan kehidupan selanjutnya.
Di negara Indonesia proses menikah memepunyai banyak perbedaan,. Karena setiap daerah kebudayaan dan ras mereka berbeda. Lombok contohnya, lombok dikenal sebagai pulau yang mempunyai salah satu proses pernikahan yang di anggap unik . karena melarikan anak orang tanpa sepengatahuan kedua orang tua.
Diera globalisasi ini budaya sudah mulai terkikis, bahkan sudah mulai menghilang. Kemunculan era global sangat mempengaruhi  proses pernikahan adat Sasak Lombok, di antara proses yang di lalui oleh adat sasak lombok dalam melaksanakan adat ketika akan melakukan adat  pernikahhan yaitu :
1.      Midang,Kunjungan secara langsung oleh laki-laki ke rumah perempuan dalam rangka saling mengenal antara mereka masing-masing,
2.      Merarik,Kesepakan dua mempelai untuk menikah.
3.       Besebo, menyembunyikan,Menyembunyikan mempelai wanita ke  rumah keluarga
4.      Besejati,Mengutus keluarga ke kadus/ RT mempelai wanita  untuk mengimformasikan bahwa anak perempuan mereka sudah di ambil.
5.      Nyelabar,Menginformasikan ke pada orang tuanya mempelai wanita bahwa anak mereka sudah di ambil. Dan dimusayawarah tentang adat pernikahan.
6.      Serong serah,Peroses rombongan pembayun datang lebih dahulu ke rumah orang tua mempelai wanita untuk menyampaikan tujuan kedatangannya bahwa pengantin akan segera datang ke rumah orang tuanya.
7.      Nyongkolan dan bales nae,Peroses terakhir pelaksanaan pernikahan adat sasak dimana pengantin kembali lagi kerumahnya setelah melakukan nyongkolan untuk mempererat silaturahmi antara dua keluarga.
Semu ini sudah mulai terkikis, dari yang awalnya Begawe / pesta adat sasak yang di lakukan secara adat kini sudah berubah menjadi Resepsi yang semua serba cepat alias instan, dari memesan makanannya, hinggalah prasmanan.
Di dalam tatanan kehidupan masyarakat saat ini, merariq sudah tidak menjadi acara adat yang saklar karena banyak oknum-oknum tertentu memanfaatkan adat merariq untuk merubah atau mengurangi maskawin dari mempelai perempuan, dengan cara mensetubuhi sebelum disahkan. Dalam proses merariq yang sebenarnya mempelai wanita tidak boleh disentuh oleh laki-laki, tapi banyak kejadian yang dikehidupan masyarakat mereka setelah melarikakn mereka menyetubuhi calon mempelai perempuanmnya padahal mereka belum sah dalam islam maupun atauran negara, inilah salah satu yang membuat budaya merariq banyak pengecapan tidak baik dalam perspektip budaya lain.
Oleh sebab itu, kita kembali dalam aturan adat yang sesuai dengan ajaran islam, merariq menurut pandangan penulis baik, karena kembali dalam arti merariq yang sesungguhnya.  Jangan pernah setubuhi kalau belum sah menurut agama Islam.

No comments:

Post a Comment