GEMADARUSSALAM_Montong dalam
bahasa Indonesia berarti gundukan, Sedangkan Pesot berarti Kerempeng, tak
berisi atau bisa juga di artikan kecil. Jadi Montong Pesot berarti Bukit
Kerempeng, Bukit yang tak berisi atau Bukit Keci.
Montong
Pesot adalah nama sebuah tempat yang tidak jauh dari pemukiman warga yang
berada di Dusun Timuk Rurung tepatnya di RT 03 Paok Gading sebelah selatan
Repok Tengak (Gubuk Madrasah sekarang) dan Sebelah utara Repok Lauk (Repok
Bebek) yang merupakan batas Dusun Timuk Rurung Dengan Dusun Rensing Bat yang
hanya di batasi jalan Desa.
Montong
Pesot memiliki luas kurang lebih 3 are dan memiliki keunikan tersendiri dari
segi nama dan cerita mistis yang ada di dalamnya, Dulu sekitar tahun 70an dan
80an, montong Pesot terkenal angker
karena di dalam montong pesot tersebut tumbuh Pohon Beringin yang
pohonnya tidaklah besar dan di dekat pohon beringin tersebut juga ada bongkahan
batu besar seolah pohon beringin tersebut tumbuh di atasnya.
Keangkeran
Montong Pesot bukan saja pada pohon beringin dan batu yang ada di batang pohon
beringin tersebut, akan tetapi suara Kuda jantan yang sering meringih seakan ingin
makan dan suaranya seakan sedang berlari kencang terdengar dari dalam gundukan
bukit kecil yang di sebut montong pesot tersebut. Setiap warga yang lewat di
tepi Rau montong pesot waktu tengah malam terutama malam jum`at akan merasa
ngeri dan berdiri bulu romanya, ini terbukti dari cerita salah seorang warga
desa asal Repok Lauk “Muhirsan” yang hampir setiap malam melewati tempat
tersebut, “Waktu itu baru selesai Hujan malam Jum`at, saya pernah kembali dan
tidak jadi melewati tempat itu karena mendengar suara kuda meringih, waktu itu
saya baru pulang mengaji jauh setelah shalat Isya`, waktu itu sekitar jam 9.00
malam, saya takut dan menangis mau pulang dengan siapa, akhirnya ayah saya
datang menjemput,” cerita Muhir.
Pengalaman
penulis di tempat tersebut juga ada, waktu itu pagi ahad, pagi itu kami bersama
teman-teman bermain naik-naik di pohon Perek (bahasa sasak), kami 3 orang
berada di atas pohon perek tersebut sambil bergoyang kegirangan, waktu itu umur
kami kurang lebih 7 tahun, kami tidak tau kalau tempat tersebut adalah tempat
yang angker, setelah hampir tiga jam kami bermain di situ, kami pun pulang
karena merasa lapar dan haus, sorenya kami datang kembali ke tempat tersebut,
maklum rumah kami sangat dekat dengan tempat itu.seperti yang kami lakukan pagi
tadi, bergoyang kegirangan dan tidak tau
kalau ada yang sedang memperhatikan gerak gerik kami yaitu, jin yang menyerupai
kuda, akhirnya karena sudah merasa capek kamipun berhenti bermain, singkat
cerita, malamnya saya bermimpi buruk, kuda yang di ceritakan dalam cerita
tersebut seolah datang dengan bentuknya yang tinggi dan besar, kuda tersebut
hanya meringih seperti ingin memakanku. Akhirnya sayapun terbangun dan berkata
dalam hati , tidak akan bermain ke situ lagi karena takut kuda jantan tersebut
benar-benar datang untuk memakanku.
Sekarang
tempat itu sudah tidak ada apa-apanya lagi, keangkeran seperti dalam cerita
tersebut sudah hilang bersama arus zaman, Montong pesot hanya tinggal nama,
yang ada hanya Gudang Pengolahan tembakau basah dan bangunan-bangunan pencakar langit yang bukanlah Hotel
berbintang, namun bangunan Oven pengering tembakau yang sudah di bangun belasan
tahun lalu oleh pemilik tanah.
Akhirnya
cerita mistis tentang Montong Pesot dan Kuda Jantan ini menjadi sebuah cerita
dongeng yang tidak banyak yang tau kalau tidak di ceritakan, karena cerita semacam
ini bisa menjadi salah satu pengetahuan tentang masa lalu masyarakat desa.mudah-mudahan
kisah cerita ini ada manfaatnya.mari cermati isi ceritanya bukan tulisannya,
karena penulis menyajikan ini sebagai langkah belajar menuju kesuksesan....
Wassalam
No comments:
Post a Comment