Montong Pesot dan Kuda Jantan - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Thursday 10 May 2018

Montong Pesot dan Kuda Jantan


GEMADARUSSALAM_Montong dalam bahasa Indonesia berarti gundukan, Sedangkan Pesot berarti Kerempeng, tak berisi atau bisa juga di artikan kecil. Jadi Montong Pesot berarti Bukit Kerempeng, Bukit yang tak berisi atau Bukit Keci.

Montong Pesot adalah nama sebuah tempat yang tidak jauh dari pemukiman warga yang berada di Dusun Timuk Rurung tepatnya di RT 03 Paok Gading sebelah selatan Repok Tengak (Gubuk Madrasah sekarang) dan Sebelah utara Repok Lauk (Repok Bebek) yang merupakan batas Dusun Timuk Rurung Dengan Dusun Rensing Bat yang hanya di batasi jalan Desa.

Montong Pesot memiliki luas kurang lebih 3 are dan memiliki keunikan tersendiri dari segi nama dan cerita mistis yang ada di dalamnya, Dulu sekitar tahun 70an dan 80an, montong Pesot terkenal angker  karena di dalam montong pesot tersebut tumbuh Pohon Beringin yang pohonnya tidaklah besar dan di dekat pohon beringin tersebut juga ada bongkahan batu besar seolah pohon beringin tersebut tumbuh di atasnya.

Keangkeran Montong Pesot bukan saja pada pohon beringin dan batu yang ada di batang pohon beringin tersebut, akan tetapi suara Kuda jantan yang sering meringih seakan ingin makan dan suaranya seakan sedang berlari kencang terdengar dari dalam gundukan bukit kecil yang di sebut montong pesot tersebut. Setiap warga yang lewat di tepi Rau montong pesot waktu tengah malam terutama malam jum`at akan merasa ngeri dan berdiri bulu romanya, ini terbukti dari cerita salah seorang warga desa asal Repok Lauk “Muhirsan” yang hampir setiap malam melewati tempat tersebut, “Waktu itu baru selesai Hujan malam Jum`at, saya pernah kembali dan tidak jadi melewati tempat itu karena mendengar suara kuda meringih, waktu itu saya baru pulang mengaji jauh setelah shalat Isya`, waktu itu sekitar jam 9.00 malam, saya takut dan menangis mau pulang dengan siapa, akhirnya ayah saya datang menjemput,” cerita Muhir.

Pengalaman penulis di tempat tersebut juga ada, waktu itu pagi ahad, pagi itu kami bersama teman-teman bermain naik-naik di pohon Perek (bahasa sasak), kami 3 orang berada di atas pohon perek tersebut sambil bergoyang kegirangan, waktu itu umur kami kurang lebih 7 tahun, kami tidak tau kalau tempat tersebut adalah tempat yang angker, setelah hampir tiga jam kami bermain di situ, kami pun pulang karena merasa lapar dan haus, sorenya kami datang kembali ke tempat tersebut, maklum rumah kami sangat dekat dengan tempat itu.seperti yang kami lakukan pagi tadi, bergoyang  kegirangan dan tidak tau kalau ada yang sedang memperhatikan gerak gerik kami yaitu, jin yang menyerupai kuda, akhirnya karena sudah merasa capek kamipun berhenti bermain, singkat cerita, malamnya saya bermimpi buruk, kuda yang di ceritakan dalam cerita tersebut seolah datang dengan bentuknya yang tinggi dan besar, kuda tersebut hanya meringih seperti ingin memakanku. Akhirnya sayapun terbangun dan berkata dalam hati , tidak akan bermain ke situ lagi karena takut kuda jantan tersebut benar-benar datang untuk memakanku.
Sekarang tempat itu sudah tidak ada apa-apanya lagi, keangkeran seperti dalam cerita tersebut sudah hilang bersama arus zaman, Montong pesot hanya tinggal nama, yang ada hanya Gudang Pengolahan tembakau basah dan bangunan-bangunan pencakar langit  yang bukanlah Hotel berbintang, namun bangunan Oven pengering tembakau yang sudah di bangun belasan tahun lalu oleh pemilik tanah.

Akhirnya cerita mistis tentang Montong Pesot dan Kuda Jantan ini menjadi sebuah cerita dongeng yang tidak banyak yang tau kalau tidak di ceritakan, karena cerita semacam ini bisa menjadi salah satu pengetahuan tentang masa lalu masyarakat desa.mudah-mudahan kisah cerita ini ada manfaatnya.mari cermati isi ceritanya bukan tulisannya, karena penulis menyajikan ini sebagai langkah belajar menuju kesuksesan.... Wassalam

No comments:

Post a Comment