GEMADARUSSALAM_Repok adalah
bahasa sasak yang artinya adalah tempat atau nama sebuah tempat yang biasanya
di huni oleh warga masyarakat yang terdiri dari 3 atau 4 ataupun lebih yang
tempatnya agak terpencil dan jauh dari masyarakat Dusun/Desa ataupun keramaian.
Sedangkan Bebek (itik) adalah merupakan jenis hewan yang dapat tinggal baik di
darat maupun di air. Hewan ini memiliki beberapa ciri-ciri umum yaitu, memiliki
sayap dan memiliki dua kaki yang berselaput.
Di
namakan Repok bebek karena dulunya tempat para pengembala bebek melepas
bebeknya untuk mencari makanan. Repok Bebek memiliki luas kurang lebih 40 are
yang di miliki oleh keluarga H. Zainal Muttaqin dan Keluarga H. Dahman Rensing
Bat. Di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat nama Repok bebek sebenarnya ada
dua tempat yaitu Repok Bebek yanga ada di Dusun Timuk Rurung yang di huni oleh
kurang lebih 8 kepala keluarga, sedangkan Repok bebek yang satunya lagi berada
di Dusun Rensing Bat yang letaknya kurang lebih seratus meter ke arah selatan belakang
Kantor Desa Rensing Bat yang tidak di huni orang.
Kali
ini penulis akan membahas satu di antara dua tempat dengan nama yang sama
tersebut yaitu, Repok Bebek yang berada di Dusun Rensing Bat.
Konon
menurut cerita orang-orang tua terdahulu, di Repok bebek tersebut tinggal
seorang perempuan tua yang oleh orang-orang tua di panggil “Inaq Bangkol” yang
artinya Ibu yang tidak bisa beranak. Menurut cerita yang beredar, Inaq Bangkol
tersebut dulunya tinggal di sebuah tempat yang tidak jauh dari Repok bebek
yaitu Tanak Kaken (nama sebuah tempat yang berada di sebelah selatan repok
bebek sekitar Lima Puluh meter dari Repok Bebek) oleh orang-orang tua terdahulu,
Inaq Bangkol di suruh pindah ke repok bebek karena kononnya inaq bangkol sering
mengganggu anak-anak dari Dasan Muntut yang pulang dari sekolah.
Inaq
Bangkol yang menurut cerita orang-orang tua terdahulu berada di wilayah Rensing
Bat tidak tau asal usulnya, Inaq Bangkol setelah pindah Rumah dari tanak kaken
ke Repok Bebek sebenarnya bukanlah manusia, melainkan jelmaan Jin yang
menyerupai manusia dan tinggal di dalam semak-semak belukar di dalam Rau
(Ladang) Repok Bebek yang apabila di ganggu akan masuk ke dalam jiwa pengganggunya
(itupun jika iman kita masih belum mampu menolaknya). apabila itu terjadi orang
yang sudah kemasukan roh tersebut menjadi pusing yang di barangi muntah-muntah
dan bisa juga tidak sadarkan diri dan akan bicara sendiri sesuai keinginan roh
tersebut. Cara untuk mengeluarkan roh tersebut yaitu dengan membacakan
ayat-ayat suci Al-Qur`an atau dengan di peretus (Tarik Rambut yang di barangi
pembacaan mantra). Biasanya yang sering kerasukan adalah dari kalangan
anak-anak di usia 13 tahun ke bawah.
Inaq
Bangkol sebenarnya bukan tinggal seorang diri, melainkan bersama suaminya Amaq
Bangkol, ceritanya amaq bangkol sangat menginginkan seorang anak dari Inaq
Bangkol, namun keinginan itu tidak pernah bisa tercapai, akhirnya amaq bangkol
pergi meninggalkan Inaq Bangkol, dia sesekali waktu datang menjenguk Inaq
Bangkol.
Tahun
1980an, anak-anak sering bermain ke Repok Bebek untuk mencari rumput untuk
makanan ternak dan anak-anak yang sering keluar masuk Repok Bebek tersebut
untuk mencari buah mangga, buah Asam dan mencari getah untuk Lem penutup
layangan. banyak yang tidak tau keberadaan Inaq Bangkol tersebut, Repok Bebek dibagian
mana ia tinggal dan sedang berada di tempat ataukah tidak, sehingga jarang
anak-anak yang kerasukan apabila bermain kesana itupun kita kersukan apabila
mengganggunya.
Di
Repok Bebek tersebut juga tumbuh pohon Melati atau biasa di sebut “Kembang
Mendur” oleh orang-orang terdahulu yang tumbuh lebat dan memiliki bunga yang
sangat banyak, memiliki bau yang harum khas bunga melati. Konon apabila kembang
mendur tersebut di petik tanpa izin dari Inak Bangkol akan kerasukan rohnya Inak
Bangkol, kepala akan terasa pusing, malam tidur tidak nyenyak dan lain-lain.
Kini
Repok bebek tersebut sudah tidak angker lagi karena Rau (ladang) tersebut sudah
berdiri sebuah Berugak dan berubah menjadi Kebun jati karena sebagian besar
tanahnya sudah di tanami pohon jati oleh sang pemilik.
Itulah
sedikit cerita tentang Repok Bebek dan mitos keberadaan Inaq Bangkol yang di
ceritakan oleh orang-orang tua terdahulu. Semoga cerita ini menjadi pengetahuan
kita bersama dan perlunya mengetahui sejarah gubuk gempeng kita yang sebelumnya
kita tidak mengetahuinya.
Akhirnya
dari penulis mengucapkan terima kasih karena telah membaca artikel ini yang
tidaklah sehebat penulis berpengalaman, namun di sini bukan tentang tulisannya
yang perlu kita ketahui melainkan isi dari tulisannya.
No comments:
Post a Comment