oleh
: Amaq Angzie
GEMADARUSSALAM_Pada
kesempatan kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya saat
terlepas makan sahur di hari ke 4 puasa Ramadan 1439 H.
Bermula
dari malam itu, saya mengikuti teman-teman bajang bekerja angkut tanah di
Proyek Desa sampai jam 12.00 wita. Setelah pulang sayapun membersihkan diri dan
ngerampak (makan tengah malam) karena perut terasa lapar. Selesai makan sayapun
berangkat ke Mushalla untuk Tadarrus dan pulang sekitar jam 1.30 wita.
Sampai
di rumah saya tidak terus tidur, tetapi menyalakan televisi dan menontonnya
sambil tidur. Karena merasa mata ini tertarik tarik karena ngantuk, akhirnya
sayapun mematikan televisi dan masuk tidur sekitar jam 2.00 wita.
Tidak
lama saya berbaring akhirnya sayapun terlelap. Di sekitaran 10 menit sebelum
masuk waktu makan sahur sayapun mendengar suara alrm jam HP saya berbunyi, di
tengah suara yang sayu-sayu alrm tesebut, tangan kanan sayapun mencari
keberadaan HP saya dan menekan tombol menu dan dengan seketika alrmpun berhenti
berbunyi, sayapun kembali tertidur karena merasa belum waktunya untuk bangun
makan sahur karena alrm jam saya sengaja saya tempatkan di jam 3.50 wita dengan
alasan biar bangun lebih awal agar sempat menggeliat dan sempat membangunkan
istri dan anak.
Saya
coba membuka mata agar tidak lagi mengantuk dan tahan sampai marbot masjid
Rensing Bat membangunkan warga, tetapi rasa ngantuk yang teramat sangat
membuatku tertidur kembali.
Setelah
hampir satu jam saya terlelap, sayapun terbangun dengan suara orang mengucapkan
salam lewat speker masjid, “Assalamualikum
Waromatullahi Wabarokatuh, Waktu Imsak Telah Tiba” sayapun tersentak
bersamaan dengan Isteri, kami beristigfar “Astagfirullah
Halazim” kami saling menyalahkan, Istri menyalahkan saya karena tidak terus
bangun saat alrm jam saya berbunyi, sayapun menyalahkannya yang ikut ikutan
tertidur tidak terus bangun karena biasanya dia saja yang bangun duluan untuk
menyiapkan makan untuk bersahur.
Kami
bertiga, saya, Isteri dan Anak Bungsu kami tidak bisa berbuat apa, kami pasrah
dan hanya sempat minum air putih saja untuk menganjal perut kosong kami dengan
niat semoga kuat berpuasa siangnya. Yang kami hawatirkan adalah, anak bungsu
kami yang masih umur 9 tahun yang tak terbiasa lapar dan haus.
Siang
itu tidak banyak aktifitas yang kami lakukan karena memang aktifitas sawah
masih belum ada, Cuma perut sering berbunyi ketika panas matahari sedang terik.
Itulah
pengalaman saya sekeluarga ketika tertinggal waktu makan sahur, moga ini
menjadi pengalaman yang berharga karena sesungguhnya allah memberikan kita
kemudahan dalam berpuasa, tidak bersahurpun allah masih bisa memberikan kita
kekuatan dalam menjalankan perintahnya. Maha suci Allah dengan segala Kekuasaa-Nya.
Wassalam
No comments:
Post a Comment