Batu Malang membujur panjang kurang lebih 8 meter
tersebut dulunya sebagai jembatan melewati belahan sungai di sungai pengorong
apabila masyarakat yang ingin ke pasar Rensing, jalan itu merupakan jalan
alternatif agar lebih cepat untuk sampai di pasar dengan berjalan kaki.
Masyarakat yang hendak melewati batu tersebut terlebih dahulu menuruni tempat
dari ketinggian sekitar 15 meter untuk menyebrangi sungai dan akan kembali
menaiki bukit untuk sampai di tempat datar menuju pasar.
Keberadaan batu malang itu banyak membantu
masyarakat yang beraktifitas terutama di hari kamis pagi ketika pegelaran pasar
besar di desa Rensing, orang-orang dari luar Desa Rensing Bat seperti dari
Pepao dan Sukarara juga akan melewati tempat di mana batu malang tersebut
berada. Di katakan batu malang karena batu tersebut berada di tengah-tengah
sungai dengan membentang dari timur ke barat.
Menurut Informasi dari kalangan orang-orang tua
terdahulu, batu tersebut pernah pas berada di tengah-tengah sungai menghalangi
aliran air sungai, namun sebab air sungai yang terus mengalir dan pernah sampai
begitu besar sehingga batu tersebut bergeser agak ke arah timur selatan dari
tempatnya semula.
Kini batu itu masih tetep berada di situ dan akan
tenggelam ketika air Bendungan yang berada di hilirnya sedang penuh dan masih
juga bisa di gunakan sebagai jembatan oleh warga desa yang hendak ke pasar
terutama mereka yang tidak memiliki kendaraan.
Batu malang sungai pengorong banyak meninggalkan
cerita, mulai dari di gunakannya sebagai jembatan penyebrangan hingga tempat
duduk bagi mereka yang suka memancing di sungai, juga sebagai tempat shalat
Dzuhur ataupun Asar bagi mereka yang kebetulan melewati tempat tersebut dan
bagi mereka yang memang sengaja menginginkan ketenangan jauh dari hiruk pikuk
keramaian.
Di situ juga di tepi-tepi sungai banyak terdapat
kolam-kolam kecil (Lengkok dalam bahasa sasak) sebagai tempat mandi dan tempat
mengambil air minum. Di selatan baratnya terdapat sebuah gua yang kononnya di
huni Raksasa (Manusia purba yang berbadan besar pemakan binatang termasuk manusia)
tinggal di dalam gua tersebut. Namun sekarang gua tersebut separuh lubangnya
tertutup tanah dan pasir akibat dari melimpahnya air bendungan sungai Kali
Ujung dan Raksasa dalam cerita mitos itupun hilang hanya tinggal nama.
ReplyDeleteTerimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
http://fauziaherbal.com/obat-herbal-fibrilasi-ventrikular/