GEMADARUSSALAM_Masyarakat Rensing Bat terlihat sibuk di
saat musim panen tembakau, mulai dari anak-anak Sekolah Dasar hinggalah orang
tua, mereka terlihat di setiap pagi berbondong-bondong keluar rumah mereka
masing-masing mencari rezki baik buruh tani maupun warga masyarakat petani.
Sawah-sawah yang di tanami
tembakau mulai ramai oleh para pekerja, terlihat sibuk memetik sehelai demi
helai daun tembakau untuk di kumpulkan dalam satu ikat menggunakan karung
khusus yang di buat sendiri oleh para petani. Mereka membawanya ke tempat
pengovenen/pengeringan dan di ikat di sebuah bambu khusus yang di beri nama “gelantan”
yang terbuat menggunakan kayu atapun bambu.
Kesibukan semakin terlihat ketika
waktu pengikatan tembakau di gelantan, anak-anak SD hingga orang dewasa
terutama kaum wanita akan memenuhi halaman-halaman oven untuk melakukan kerja
pengikatan, mereka melakukannya bukan sukarela melainkan di bayar dengan cara
penentuan banyaknya ikatan yang mereka dapat. Dua ikat gelantan di bayar seribu
rupiah, “kalau tekun kita bisa dapat 50 hingga 60 Ribu Rupiah perhari, “ Tutur
Suhaini warga Dusun Timuk Rurung yang di temui saat sedang melakukan pengikatan
tembakau basah di salah satu oven milik warga.
Tembakau membawa berkah bagi
mereka yang tidak ada lahan untuk menanam tembakau, mereka juga ikut menikmati
hasil dari tembakau milik warga yang kini harganya sedang melonjak, mereka ikut
merasakan hasilnya walau tidak besar namun bisa memberikan penghidupan di saat
mereka sangat membutuhkan di musim kering ini. Anak SD tidak lagi merengek
minta uang belanja pada ibu mereka karena sudah ada uang hasil dari ngelantan
di setiap pulang sekolah. Ibu-ibu rumah tangga juga tidak lagi merungu ketika
ingin membeli ikan untuk lauk makan siang maupun makan malam. Buruh-buruh tani
juga merasa bahagia karena tidak menganggur lama dan merasa terbantu dengan
adanya tembakau ini. Semua merasakan bahagia dan indah di saat uang belanja
tercukupi setiap harinya.
No comments:
Post a Comment