GEMADARUSSALAM_Akhir-akhir
ini warga yang berada di Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur terutama
mereka yang bermukim di desa yang berbatasan langsung dengan kebupaten Lombok
Tengah yaitu Desa Sukarara, Rensing Bat dan Rensing di buat resah dengan
maraknya pencurian yang sering terjadi. Pelaku Pencurian juga tidak segan-segan
melukai bahkan membunuh siapapun yang menghalangi maksud mereka menggunakan senjata
tajam ataupun senjata api.
Sepertinya
rasa aman yang menjadi idaman warga Sakra Barat bagian barat ini tampaknya
sudah tidak dirasakan lagi. Pasalnya, maraknya kasus pencurian yang terjadi di
wilayah tersebut bukan sekali dua kali terjadi. Dalam kurun waktu satu tahun
sudah terjadi puluhan kali kasus pencurian bahkan baru-baru ini ada seorang
warga yang menjadi korban kesadisan para pencuri tersebut. Sementara pelaku
masih bebas berkeliaran dan belum ada yang tertangkap.
Sudah
berbagai macam cara dilakukan untuk mencegah maraknya aksi para pencuri ini,
namun semuanya tak pernah berhasil untuk menangkap satupun dari mereka.
kerinduan warga akan kedamaian seakan di makan oleh hadirnya para pencuri yang
hampir setiap malam mendatangi tempat mereka. Pencuri-pencuri tersebut sekarang
tidak lagi menggunakan golok atau senjata tajam lainnya namun sekarang sudah
berani menggunakan senjata api sebagai senjata melawan siapa saja yang berani
menghalang aksinya.
Keberanian
para pencuri ini menggunakan senjata api membuat warga semakin resah dan
ketakutan untuk keluar rumah di atas jam-jam sensitif sering terjadinya pencurian
semenjak adanya warga yang menjadi korban keganasan pencuri tersebut.
Banyak
warga yang berharap kepada pihak pemerintah terutama kepolisian untuk segera
menindak pelaku pencurian ini, “Ketenangan kami terganggu bahkan meresahkan
kami sebagai warga desa dengan apa yang terjadi kemarin kepada salah seorang
warga di Dayen Kubur yang tewas mengenaskan di tembak oleh pencuri, kami tak
mau ada korban lagi, Tindaklah segera, beri mereka pelajaran agar tidak ada
lagi kejadian seperti kemarin, “Harap salah seorang warga asal desa Montong
Beter yang tidak mau di sebut namanya Minggu, 17/9/2018.
No comments:
Post a Comment