GEMADARUSSALAM_Tanak kaken sendiri dalam bahasa Indonesia berarti “Tanah Makan”, Kanapa di
namakan Tanak Kaken..?. Nah di sini penulis sedikit menceritakan sejarahanya,
namun sebelumnya penulis terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf jika
tulisan ini nanti banyak kekurangannya dan mungkin tidak teratur cara penulisan
alur ceritanya/sejarahnya.
Tanak Kaken adalah
nama sebuah tempat berbukit berukuran kurang lebih 60 are memiliki ketinggian
sekitar 1 sampai 2 meter dari tanah datar persawahan di sekitarnya, terletak di
Dusun Rensing Bat Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur
arah selatan tepatnya kurang lebih 700 meter dari kantor Desa Rensing Bat.
Menurut cerita dari
orang tua-tua terdahulu yang sampai sekarang masih terdengar, di namakan tanak
Kaken karena kononnya di zaman dahulu kala Tanah ladang tersebut sering di
ambil untuk di jual kepada orang-orang berada untuk di jadikan batu bata untuk
membangun rumah, semua orang mengambilnya dan menjualnya semata-mata untuk
mendapatkan uang untuk membeli makanan. Kesulitan makanan pada zaman itu
membuat banyak orang dari berbagai tempat datang mengambil tanah ladang
berbukit tersebut.
Tekstur tanahnya
yang lembut dan bersih berwarna kemerah-merahan (orang sasak menyebutnya tanak
sari) yang di miliki oleh ladang tersebut, memiliki daya tarik tersendiri pada
pembeli, orang-orang pada zaman itu suka membelinya, bahkan kononnya karena
kurangnya makanan pada zaman tersebut, mereka sanggup memakannya hanya untuk
mengganjal perut kosong sementara mendapatkan makanan layak makan.
Seiring berjalannya
waktu, perkembangan kemajuan makin membaik, di era penguasaan penjajah pada
zaman itu, jual beli tanahpun sedikit demi sedikit mulai berkurang, gundukan
bukit yang dulunya tinggi akhirnya berubah menjadi sebuah ladang yang bisa di
tanami tumbuh-tumbuhan berupa sayur-sayuran yang bisa di makan.
Perubahan cara berpikir
dari kebodohan menjadi pintar menjadi paktor utama hilangnya tradisi
pengambilan tanah di tanak kaken tersebut. Mereka mulai merubah cara hidup
mereka dengan bercocok tanam, sawah-sawah yang sebelumnya di tumbuhi ilalang
dan belukar di sulap menjadi tempat menanam tumbuhan yang bisa di makan,
terlebih ladang tanak kaken juga di ratakan dan menjadi tempat yang mampu mereka
gunakan sebagai tempat menanam tumbuhan yang
bisa menghasilkan energi bagi tubuh mereka.
Itulah sedikit kisah
kanapa ladang yang sekarang menjadi tempat bermain pemuda desa tersebut di
namakan Ladang Tanak Kaken, Sejarah dan kisah ini penulis kutip dari berbagai
sumber yang bisa di percaya termasuk orang-orang tua kita yang masih hidup yang
sedikit tau alur sejarahnya.
Semoga apa yang di
sampaikan penulis ini bermanfaat untuk kita jadikan suatu sejarah yang perlu kita
renungi bersama betapa sakitnya orang-orang tua kita terdahulu ketika masih
lagi belum mengenal baik buruknya kehidupan.
No comments:
Post a Comment