GEMADARUSSALAM_Pesor adalah sejenis lontong yang di bungkus menggunakan daun pisang yang berbentuk kerucut yang di isi beras yang di masak sekitar 1 jam. Pesor sendiri rasanya seperti ketupat ataupun lontong hanya yang membedakan hanya bahan pembungkusnya, pesor testurnya setelah di masak agak lembik di bandingkan ketupat dan lontong. Pesor terasa lain karena di bungkus menggunakan daun pisang yang mengeluarkan aroma khas daun pisang. Makanan ini dulunya adalah makanan paforit orang-orang terdahulu pada saat berbuka puasa dan menjadi makanan yang selalu di nanti ketika selesai tadarrusan di masjid maupun mushalla.
Pesor lebih enak di makan bersama srebuk (bahasa sasak) yang terbuat dari sayur sayuran seperti jantung pisang sabe, daun turi muda, kacang panjang dan terong bulat yang di bubuhi kelapa parut dan sambal pedas khas lombok. Pesor bisa juga di makan bersama pelecing kangkung ataupun kuah lauk seperti ayam, ikan dan daging.
Pesor juga sangat enak di makan bersamaan dengan bakso dan soto. Di sebagian warung makan di lombok timur misalnya, mereka menyediakan pesor sebagai makanan khas untuk mereka yang inginkan perubahan pada rasa makanan mereka.
Pesor juga sangat enak di makan pada pagi sebagai menu sarapan dengan di barangi srebuk sayur, seperti yang selalu di lakukan salah seorang ibu Hj.Rakmah asal Gubuk Madrsah dusun Rensing Bat Desa Rensing Bat, pada setiap pagi ahad Hj.Rakmah akan selalu memasak pesor untuk di jual pada mereka yang inginkan menu berbeda pada pagi di hari libur sekolah, kantor maupun para petani yang ada di desa rensing bat.
Hj.Rakmah pada malamnya akan membungkus pesor buatannya dan memasaknya satu jam sebelum masuk waktu shalat subuh. Pada paginya Hj.Rakmah akan menjajakan pesornya pada masyarakat sekitar dan mengantarkan pesor tersebut lengkap dengan srebuk yang sudah di bungkus dengan daun pisang kepada mereka yang sudah memesan dari hari sebelumnya.
Makanan tradisional masyarakat lombok ini ternyata masih banyak yang meminatinya untuk di jadikan makanan pengganti nasi terutama pada pagi harinya.
Pada zaman dulu, pesor menjadi makanan yang sangat populer, terutama pada saat bulan ramadhan, hampir di setiap malamnya baik di masjid dan mushalla akan selalu menyediakan makanan ini sebagai makanan sampingan pada saat selesai melaksanakan shalat sunat terawih, ibu ibu rumah tangga akan menyediakan dalam jumlah banyak yang mereka bawa menggunakan dulang setelah selesai shalat sunat terawih.
Ternyata makanan ini bukan saja di sukai oleh orang tua namun juga sangat di sukai oleh kalangan anak anak, lebih lebih jika di barangi dengan srebuk sayuran dengan rasa pedas yang khas. Testurnya yang agak lembik membuat perut terasa nyaman dan rasa kenyang yang lama yang sangat baik selalu di makan oleh penderita mag/kelebihan asam lambung.
Pesor lebih enak di makan bersama srebuk (bahasa sasak) yang terbuat dari sayur sayuran seperti jantung pisang sabe, daun turi muda, kacang panjang dan terong bulat yang di bubuhi kelapa parut dan sambal pedas khas lombok. Pesor bisa juga di makan bersama pelecing kangkung ataupun kuah lauk seperti ayam, ikan dan daging.
Pesor juga sangat enak di makan bersamaan dengan bakso dan soto. Di sebagian warung makan di lombok timur misalnya, mereka menyediakan pesor sebagai makanan khas untuk mereka yang inginkan perubahan pada rasa makanan mereka.
Pesor juga sangat enak di makan pada pagi sebagai menu sarapan dengan di barangi srebuk sayur, seperti yang selalu di lakukan salah seorang ibu Hj.Rakmah asal Gubuk Madrsah dusun Rensing Bat Desa Rensing Bat, pada setiap pagi ahad Hj.Rakmah akan selalu memasak pesor untuk di jual pada mereka yang inginkan menu berbeda pada pagi di hari libur sekolah, kantor maupun para petani yang ada di desa rensing bat.
Hj.Rakmah pada malamnya akan membungkus pesor buatannya dan memasaknya satu jam sebelum masuk waktu shalat subuh. Pada paginya Hj.Rakmah akan menjajakan pesornya pada masyarakat sekitar dan mengantarkan pesor tersebut lengkap dengan srebuk yang sudah di bungkus dengan daun pisang kepada mereka yang sudah memesan dari hari sebelumnya.
Makanan tradisional masyarakat lombok ini ternyata masih banyak yang meminatinya untuk di jadikan makanan pengganti nasi terutama pada pagi harinya.
Pada zaman dulu, pesor menjadi makanan yang sangat populer, terutama pada saat bulan ramadhan, hampir di setiap malamnya baik di masjid dan mushalla akan selalu menyediakan makanan ini sebagai makanan sampingan pada saat selesai melaksanakan shalat sunat terawih, ibu ibu rumah tangga akan menyediakan dalam jumlah banyak yang mereka bawa menggunakan dulang setelah selesai shalat sunat terawih.
Ternyata makanan ini bukan saja di sukai oleh orang tua namun juga sangat di sukai oleh kalangan anak anak, lebih lebih jika di barangi dengan srebuk sayuran dengan rasa pedas yang khas. Testurnya yang agak lembik membuat perut terasa nyaman dan rasa kenyang yang lama yang sangat baik selalu di makan oleh penderita mag/kelebihan asam lambung.
No comments:
Post a Comment