GEMADARUSSALAM - Petani selalu digambarkan sebagai sosok yang membawa cangkul di pundakny, bekerja di sawah dari pagi hingga ke petang, berteman lumpur di bawah terik panas mentari dan di tengah hujan yang dingin terasa membelenggu.
Oleh sebagian mereka di luar sana, Dalam kedudukan sosial, petani pun sering kali ditempatkan di posisi yang rendah. Sebagai contoh, Hari ini jika di tanyakan pada anak-anak, apa cita-cita mereka, apa yang akan di lakukan untuk menghidupi keluarganya nanti ketika sudah tua, hampir tidak ada yang ingin jadi petani.
Bukankah petani membanting tulang setiap hari demi sebulir nasi yang mengisi perut kita? Lalu apa yang sudah kita berikan pada petani? Sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepadanya?
Pernahkah kita berpikir sejenak ketika kita memakan hasil dari jerih payahnya sehingga ada beras dan nasi, kita mengingat siapa yang bersusah payah untuk menyediakannya. Pernahkah kita mengucapkan terimakasih kepada jasa-jasa para petani yang dapat menghasilkan padi dan dapat diolah menjadi nasi yang kemudian kita dapat makan sehari-hari?.
Ternyata kita hanya dapat melihat dan menikmati hasil dari jerih payahnya yang tak pernah kenal lelah membangun untuk kehidupan orang banyak yang belum tentu mereka tau betapa petanilah asal dari energi yang ada dalam tubuh mereka.
Terimakasih petani jasamu teramat besar bagi kami, sabarlah dan ikhlaskanlah segalanya hanya tuhanlah yang dapat membalas kebaikan dari kerja keras yang selama ini dilakukan.
No comments:
Post a Comment