Tenaga Upah Inport Penuhi Kebutuhan Petani Tembakau di Rensing Bat - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Tuesday, 18 June 2019

Tenaga Upah Inport Penuhi Kebutuhan Petani Tembakau di Rensing Bat


GEMADARUSSALAM_Memasuki musim tanam Tembakau, pemilik sawah mulai kekurangan buruh tani, kekurangan itu sebenarnya terjadi di merata tempat di wilayah Kecamatan Sakra Barat khusunya Desa Rensing Bat

Untuk memenuhi kebutuhan di musim tanam tembakau tahun 2019 ini, Petani desa Rensing Bat terpaksa mendatangkan buruh tani dari luar desa rensing bat seperti dari Desa Rensing, Rensing Raya, Sukarara dan desa-desa yang berdekatan dengan desa rensing bat.

Kelangkaan buruh tani di desa rensing bat sudah di rasakan sejak beberapa tahun terakhir, salah satu penyebabnya adalah banyaknya warga masyarakat yang merantau ke luar negeri dan luar daerah, kurangnya minat para generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan di wilayah Kecamatan Sakra Barat khususnya di Desa Rensing Bat.

Hal ini bisa dilihat dari mayoritas buruh tani didominasi oleh generasi yang usianya lebih dari 40 tahun dan hanya berpendidikan rendah sampai sekolah dasar dan SMP saja. Generasi muda saat ini banyak menganggap menjadi buruh tani adalah pekerjaan kasta rendah,  jadi mereka lebih memilih pekerjaan lain yang sesuai dengan zamannya.

Seorang petani di Dusun Rensing Bat yang di tanya soal kerja menjadi buruh tani mengatakan, Faktor utama yang kita lihat terutama di desa rensing bat adalah kurangnya pembentukan atau pembiasaan orang tua untuk mengajak anak-anaknya untuk bekerja di sawah sehingga dimungkinkan menjadi penyebab makin kurangnya regenerasi buruh tani, sehingga anak dari petani tersebut merasa di manjakan untuk tidak terjun ke dunia pertanian, faktor penghasilan juga menjadi salah satu penyebab para kaum muda untuk tidak bekerja sebagai buruh tani, mereka menganggap bekerja sebagai buruh tani lebih rendah dibanding menjadi buruh lainnya, Tandasnya singkat.

Lain halnya dengan salah seorang petani dari dusun Timuk Rurung Desa Rensing Bat yang di temui tim media saat berada di sawahnya pada sore Selasa, 18/6/2019 mengatakan, Sekarang sudah masuk waktu pembongkaran tanah (begebuh) setalah 10 hari setelah tanam tembakau, tenaga upah/buruh tani di desa rensing bat sangat langka untuk di upah melakukan pekerjaan di sawah,  jadi untuk memenuhi kebutuhan itu,saya terpaksa menginport tenaga dari Montong Kelor desa Rensing, kalau tidak tanah yang seharusnya di bongkar segera akan menjadi semakin kering dan sangat sulit untuk dilakukan pembongkaran kalau keadaan tanah sudah menjadi sangat kering, Tandasnya.

2 comments: