GEMADRUSSALAM_Kerajinan ketak/rotan mungkin masih asing di telingga sebagian masyarakat desa Rensing Bat. Kerajinan ketak sendiri adalah anyam-anyaman yang terbuat dari lidi ataupun rotan yang dalam bahasa Sasak disebut Ketak. Di tangan pengerajin, Rotan di olah menjadi berbagai jenis anyaman, mulai dari tempat buah, bingkai, tas, dan lain-lain tergantung kreatifitas pembuatnya.
Di desa rensing bat, tepatnya di RT 06 Gubuk Madrasah misalnya, perkumpulan ibu-ibu rumah tangga terlihat sudah mulai menekuni kerajinan tangan pembuatan ketak berbahan lidi rotan sejak dua bulan lalu, bahan-bahan yang di gunakan di beli langsung dari pengepul di Janaperia Lombok Tengah. Selanjutnya ketak yang sudah jadi akan di jual dengan harga per ketak kurang lebih 20 hingga 30 ribu rupiah.
Salah seorang ibu rumah tangga yang di temui Media pada Sabtu, 5/7/2019 menceritakan dari mulai menekuni kerajinan pembuatan ketak, Dirinya tertarik untuk mencoba membuat ketak bermula setelah melihat orang-orang di desanya membuat kerajinan tangan berbahan rotan, akhirnya saya mulai berfikir untuk mencobanya.
Kami pun mencoba menekuninya dan melakukannya bersama ibu-ibu yang lain di sela-sela kesibukan mengurus anak, saat anak-anak tidur kami membuatnya, ya itung-itung dari pada nganggur bisa untuk tambah uang belanja, ceritanya singkat.
Sekarang tinggal mencari dukungan ataupun bantuan modal sebagai salah satu penopang untuk bisa memajukan usaha yang dilakukan ibu-ibu yang ada di Gubuk Madrasah tersebut, dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan dalam usaha membangun kemandirian diri dan keluarga.
Di desa rensing bat, tepatnya di RT 06 Gubuk Madrasah misalnya, perkumpulan ibu-ibu rumah tangga terlihat sudah mulai menekuni kerajinan tangan pembuatan ketak berbahan lidi rotan sejak dua bulan lalu, bahan-bahan yang di gunakan di beli langsung dari pengepul di Janaperia Lombok Tengah. Selanjutnya ketak yang sudah jadi akan di jual dengan harga per ketak kurang lebih 20 hingga 30 ribu rupiah.
Salah seorang ibu rumah tangga yang di temui Media pada Sabtu, 5/7/2019 menceritakan dari mulai menekuni kerajinan pembuatan ketak, Dirinya tertarik untuk mencoba membuat ketak bermula setelah melihat orang-orang di desanya membuat kerajinan tangan berbahan rotan, akhirnya saya mulai berfikir untuk mencobanya.
Kami pun mencoba menekuninya dan melakukannya bersama ibu-ibu yang lain di sela-sela kesibukan mengurus anak, saat anak-anak tidur kami membuatnya, ya itung-itung dari pada nganggur bisa untuk tambah uang belanja, ceritanya singkat.
Sekarang tinggal mencari dukungan ataupun bantuan modal sebagai salah satu penopang untuk bisa memajukan usaha yang dilakukan ibu-ibu yang ada di Gubuk Madrasah tersebut, dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan dalam usaha membangun kemandirian diri dan keluarga.
No comments:
Post a Comment