GEMADARUSSALAM_Menjadi seorang Stoker atau Penjaga api pada suatu oven pengering tembakau yang dijabat seseorang adalah propesi yang membutuhkan pengalaman dan kekuatan fisik ekstra untuk menjaga keberlangsungan pengeringan tembakau virginia untuk memperoleh kekeringan maksimal pada tembakau.
Stoker yang betul betul berpengalaman dan mampu menghasilkan pengeringan tembakau sesuai keinginan adalah yang selalu menjadi kebanggaan tersendiri pada pemilik tembakau.
Biasanya stoker di upah dalam satu kali pengovenan sebesar 250 ribu sampai 300 ribu rupiah atau 3 juta lebih dalam semusim panen yang terdiri dari 7 hingga 8 kali pengovenan.
Propesi menjadi stoker merupakan pekerjaan boleh di katakan pekerjaan menjanjikan saat musim panen tembakau tiba, menjadi seorang penjaga api tergolong pekerjaan yang menantang, siang dan malam selama 5 - 6 hari harus ekstra terjaga tanpa henti memastikan api yang di jaga jangan sampai padam.
Nasrudin, seorang stoker asal lombok tengah saat di mintai pendapatnya tentang propesi menjadi seorang stoker mengatakan, Pekerjaan menjadi stoker menurutnya suatu pekerjaan menantang dan melelahkan, dari semenjak tembakau di panen hingga menjaganya saat berada di dalam oven pengering membuat pikiran dan tenaga harus senantiasa fit, rasa ngantuk menjadi salah satu penyakit yang harus di lawan, terutama ketika tengah malam, selalu terjaga memastikan api dalam tungku tidak padam, terangnya
"Jika api yang menyala di saat tembakau sangat membutuhkan panas menjadi kurang, maka kualitas tembakau akan menjadi tidak sempurna bahkan tidak bisa kering tepat pada waktu yang seharusnya. Tidak sedikit stoker mengalami kegagalan karena sering ketiduran di saat tembakau sangat membutuhkan panas yang sempurna", jelasnya
Peninjauan media di salah satu oven tembakau membuktikan betapa keras dan terlihat letih seorang stoker, siang dan malam tiada ada bedanya selalu dalam penjagaan tak kenal lelah dan panas api tungku yang harus di lawan selama proses pengeringan.
Stoker yang betul betul berpengalaman dan mampu menghasilkan pengeringan tembakau sesuai keinginan adalah yang selalu menjadi kebanggaan tersendiri pada pemilik tembakau.
Biasanya stoker di upah dalam satu kali pengovenan sebesar 250 ribu sampai 300 ribu rupiah atau 3 juta lebih dalam semusim panen yang terdiri dari 7 hingga 8 kali pengovenan.
Propesi menjadi stoker merupakan pekerjaan boleh di katakan pekerjaan menjanjikan saat musim panen tembakau tiba, menjadi seorang penjaga api tergolong pekerjaan yang menantang, siang dan malam selama 5 - 6 hari harus ekstra terjaga tanpa henti memastikan api yang di jaga jangan sampai padam.
Nasrudin, seorang stoker asal lombok tengah saat di mintai pendapatnya tentang propesi menjadi seorang stoker mengatakan, Pekerjaan menjadi stoker menurutnya suatu pekerjaan menantang dan melelahkan, dari semenjak tembakau di panen hingga menjaganya saat berada di dalam oven pengering membuat pikiran dan tenaga harus senantiasa fit, rasa ngantuk menjadi salah satu penyakit yang harus di lawan, terutama ketika tengah malam, selalu terjaga memastikan api dalam tungku tidak padam, terangnya
"Jika api yang menyala di saat tembakau sangat membutuhkan panas menjadi kurang, maka kualitas tembakau akan menjadi tidak sempurna bahkan tidak bisa kering tepat pada waktu yang seharusnya. Tidak sedikit stoker mengalami kegagalan karena sering ketiduran di saat tembakau sangat membutuhkan panas yang sempurna", jelasnya
Peninjauan media di salah satu oven tembakau membuktikan betapa keras dan terlihat letih seorang stoker, siang dan malam tiada ada bedanya selalu dalam penjagaan tak kenal lelah dan panas api tungku yang harus di lawan selama proses pengeringan.
No comments:
Post a Comment