Ketika harga tembakau yang merosot jauh dari
harga sebelumnya menjadi viral, Media sosial semua bercerita tentang keluh
kesah petani tembakau, Anjloknya harga tembakau menjadi topik utama pembicaraan
di mana-mana, lebih-lebih di kalangan para petani tembakau dari Kecamatan Terara
hingga Kecamatan Jerowaru, Semua dalam cerita yang sama. Petani seakan tidak
berdaya, Biaya produksi yang kian tinggi menjadi pemikiran seakan tak mampu
terbayarkan, Mencari untung modalpun buntung.
Hiruk pikuk keramain petani ketika musim panen
kini mulai sepi, Oven-oven pengering tembakau mulai lengang, Sawah – sawah perkebunan
bila waktu siang mulai sepi, yang tinggal hanya batang yang terlihat lesu
seakan tau harga daun lebarnya tidak lagi sesuai harapan sang pemiliknya.
Cerita lalu ketika harga tinggi tetap menjadi
pujian, Petani sering ber andai-andai, masih lagi tidak bisa melupakan cerita
2018 di mana kecerian para petani tembakau, Jerih payah terbayar lunas dengan
keuntungan besar, tidak ada keluh kesah yang ada hanya gembira, anak-anak
gembira, pedagang gembira, semua ikut gembira karena untung besar dari
penjualan besar si daun lebar.
Tahun 2019 semua berharap, di mana-mana
tembakau, yang kemarin pernah lupakan tembakau tak ingin menanam tembakau, dulu
banyak lahan kosong tidak pernah di tanami tembakau, kini hijau dengan tanaman
tembakau. Oooh tembakau musnahkan harapan ribuan petani, tak perlu salahkan
siapa-siapa lagi karena ini perjalanan usaha, sudah di atas kadang di bawah,
kita harus terima itulah takdir yang sebenarnya yang harus di terima dengan
ikhlas dan lapang dada.
No comments:
Post a Comment