Setiap hari di Sudut Desaku
Dikala Daun-daun Lunglai dan Layu
Saat butiran Keringat tercecer jatuh ke
bumi
Bumi seakan bergelora oleh panas yang
terik......
Ketika secuil rasa merasuk ke hati
Pertanyaan menjadi tanda tanya
Masihkah Langit bersahabat dengan kita
Dimanakah awan-awan bersembunyi
Panas membara, seperti membakar bumi ini
Seakan berpesan pada manusia dengan
tingkahnya
Panas teriknya seakan ingin membumi
hanguskan setiap pengeluhnya
Seolah tiada ampun lagi untuk menyapa
Banyak yang tak sanggup menahan
geloranya
Masihkah ada sisa awan yang tersimpan
Wahai awan Datanglah sejenak, Hadirlah
memayungi Desaku yang panas
Ku tunggu wahai senja, Datanglah cepat
Biar sejuk dan yang gersang terasa gerah
seketika
Datanglah wahai awan pembawa hujan
Agar segar kembali dedaunan layu yang
kering oleh panasnya yang terik
No comments:
Post a Comment