Himbauan Pemerintah #DiRumahAja, Putus Mata Rantai Corona - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Monday 30 March 2020

Himbauan Pemerintah #DiRumahAja, Putus Mata Rantai Corona


Sumber poto, google
gemadarussalam.com_DiRumahAja, Slogan yang selelu di gaungkan pemerintah dalam rangka memutus Mata rantai Virus Corona menyebar lebih luas. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai corona ini menjangkiti ke semua orang, Hindari kerumunan, jaga jarak, sering cuci tangan bila sudah melakukan kerja atau setelah berada di luar rumah, makan makanan sehat, selalu berolah raga dan banyak sekakli saran-saran yang di sampaikan pemerintah kepada masyarakat.
Banyak himbauan dikeluarkan, mulai selebaran berbentuk panflet, stiker, Baliho, media cetak dan di pasang di media sosial seperti Facebook, twitter dan media sosial lainnya maupun baliho yang secara langsung di tempelkan di tempat-tempat umum. Tujuan dan masksud dari himbaun ini agar kita mematuhinya dan selalu berdiam diri di rumah dan keluar bila ada kebutuhan yang penting saja.
Namun, segelintir orang masih ada yang enggan mematuhi aturan dan peringatan pemerintah, mereka masih berkeliaran tanpa ada tujuan yang jelas, mereka hanya mementingkan diri sendiri dan mereka tidak mau tau tentang dirinya, keluarganya dan juga masyarakat di sekitarnya.
Baru-baru ini pemerintah juga telah menghimbau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, sering berada di rumah, belajar di rumah bagi para pelajar dan mahasiswa karena pemerintah tidak ingin kasus ini berkepanjangan sehingga mengambil kebijakan meliburkan sekolah mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi, ini berlaku bukan saja bagi daerah yang terkena dampak virus ini, akan tetapi sudah sebagian besar daerah meliburkan sekolah yang tujuannya untuk mengantisipasi.
Pemerintah juga bersama majelis ulama, mengeluarkan fatwa untuk sementara waktu, aktifitas shalat jum’at dan shalat berjama’ah di tiadakan dan beribadah di rumah sedangkan shalat jumat di ganti dengan shalat fardu, ini juga berlaku bagi daerah yang sudah ada kasusnya seperti Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat sebagian besar masjid membuat pengumuman yang tiada lain tujuannya untuk memutus mata rantai virus corona ini melebar.
Situasi inilah yang membuat sebagian masyarakat mengeluh dan banyak yang menyalahkan pemerintah dampak dari kebijakan itu. Walhal menurut salah seorang Tuan Guru sekaligus ulama di NTB di perbolehkan di saat darurat dari pada mudarat bagi umat manusia dan itu sudah di sebutkan dalam al-qur’an, kata tuan guru yang pernah penulis dengar.
Menurut penulis, kita hanya menjalankan perintah dari pemerintah dan itu wajib hukumnya kita patuhi karena semua yang dilakukan pemerintah dan ulama sudah pasti punya dalil dan alasan yang kuat sehingga berani mengeluarkan fatwa pelarangan sementara ini.Dri itu kita di suruh #DiRumahAja
Akhirnya, penulis bisa menulis apa yang penulis rasa dan mudah-mudahan tidak menjadi hal yang kurang baik bagi siapa yang membacanya. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang pas. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment