gemadarussalam.com_DiRumahAja, Slogan yang
selelu di gaungkan pemerintah dalam rangka memutus Mata rantai Virus Corona
menyebar lebih luas. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam memutus mata
rantai corona ini menjangkiti ke semua orang, Hindari kerumunan, jaga jarak, sering
cuci tangan bila sudah melakukan kerja atau setelah berada di luar rumah, makan
makanan sehat, selalu berolah raga dan banyak sekakli saran-saran yang di
sampaikan pemerintah kepada masyarakat.
Banyak
himbauan dikeluarkan, mulai selebaran berbentuk panflet, stiker, Baliho, media
cetak dan di pasang di media sosial seperti Facebook, twitter dan media sosial
lainnya maupun baliho yang secara langsung di tempelkan di tempat-tempat umum. Tujuan
dan masksud dari himbaun ini agar kita mematuhinya dan selalu berdiam diri di
rumah dan keluar bila ada kebutuhan yang penting saja.
Namun,
segelintir orang masih ada yang enggan mematuhi aturan dan peringatan
pemerintah, mereka masih berkeliaran tanpa ada tujuan yang jelas, mereka hanya
mementingkan diri sendiri dan mereka tidak mau tau tentang dirinya, keluarganya
dan juga masyarakat di sekitarnya.
Baru-baru
ini pemerintah juga telah menghimbau untuk mengurangi aktifitas di luar rumah,
sering berada di rumah, belajar di rumah bagi para pelajar dan mahasiswa karena
pemerintah tidak ingin kasus ini berkepanjangan sehingga mengambil kebijakan
meliburkan sekolah mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi, ini berlaku
bukan saja bagi daerah yang terkena dampak virus ini, akan tetapi sudah
sebagian besar daerah meliburkan sekolah yang tujuannya untuk mengantisipasi.
Pemerintah
juga bersama majelis ulama, mengeluarkan fatwa untuk sementara waktu, aktifitas
shalat jum’at dan shalat berjama’ah di tiadakan dan beribadah di rumah
sedangkan shalat jumat di ganti dengan shalat fardu, ini juga berlaku bagi
daerah yang sudah ada kasusnya seperti Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara
Barat sebagian besar masjid membuat pengumuman yang tiada lain tujuannya untuk
memutus mata rantai virus corona ini melebar.
Situasi
inilah yang membuat sebagian masyarakat mengeluh dan banyak yang menyalahkan pemerintah
dampak dari kebijakan itu. Walhal menurut salah seorang Tuan Guru sekaligus
ulama di NTB di perbolehkan di saat darurat dari pada mudarat bagi umat manusia
dan itu sudah di sebutkan dalam al-qur’an, kata tuan guru yang pernah penulis
dengar.
Menurut
penulis, kita hanya menjalankan perintah dari pemerintah dan itu wajib hukumnya
kita patuhi karena semua yang dilakukan pemerintah dan ulama sudah pasti punya
dalil dan alasan yang kuat sehingga berani mengeluarkan fatwa pelarangan
sementara ini.Dri itu kita di suruh #DiRumahAja
Akhirnya,
penulis bisa menulis apa yang penulis rasa dan mudah-mudahan tidak menjadi hal
yang kurang baik bagi siapa yang membacanya. Mohon maaf jika ada kata-kata yang
kurang pas. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment