Bertani Dunianya Para Pekerja Keras - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Saturday 20 June 2020

Bertani Dunianya Para Pekerja Keras

GEMADARUSSALAM.COM_Bekerja di sawah memang melelahkan, itulah resiko yang harus di tanggung jika menjadi seorang petani, bergelut di tengah teriknya panas matahari, dinginnya air hujan ketika musim hujan, penuh lumpur yang kotor dan banyak lagi kerja yang jika di lihat akan sangat malas untuk terjun di dunia pertanian.

Menjadi seorang petani memang butuh kerja keras, jika tidak bekerja keras dan mau turun di tengah sawah yang panas dan penuh lumpur jangan pernah mau jadi petani.

Bekerja sebagai petani sebenarnya adalah pekerjaan yang sangat mudah, ini menurut penulis, tak perlu banyak berfikir, seperti bayak orang bilang, bekerja sebagai petani adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah namun butuh kerja keras, bertani bisa di katakan dunianya para pekerja keras.

Di desa misalkan, banyak sekali anak anak muda zaman sekarang sudah mulai malas mengikuti profesi orang tuanya untuk menjadi petani, padahal bila difikir, menjadi petani akan lebih untung di bandingkan menjadi guru honor yang pendapatannya masih belum tentu di bandingkan bertani jika kita pandai berkreasi dalam mengembangkan jenis tanaman yang kita akan tanam.

Ada banyak faktor yang membuat anak muda zaman sekarang malas terjun menjadi seorang petani, salah satunya adalah tertariknya dengan dunia baru yang semakin modern sekarang ini. Mereka lebih memilih menganggur dari pada harus terjun menjadi petani ataupun menolong orang tuanya bekerja di sawah. Mereka lebih memilih menjadi wirausaha yang masih belum tentu hasilnya, menjadi guru honorer dan banyak lagi.

Dunia petani memang ada resiko juga ketika harga panen tidak lagi bersahabat, usaha akan ada turun naiknya seperti usaha lainnya, disinilah pentingnya sabar dan terus berusaha mencari jalan keluar.

Contoh kecil saja, ketika harga tembakau yang tidak menentu dari tahun lalu dan tahun kemarin, jauh dari harapan, namun semangat para petani untuk terus berusaha tak pernah pudar, kegagalan sekali tak membuat petani tembakau mengalah, tahun ini mereka tetap berusaha dan menanamnya walau harga yang mereka dapatkan nantinya setelah panen belum tentu seperti yang mereka harapkan.

Resiko petani bukan berhenti sampai disitu, serangan hama penyakit juga tak pernah luput dari dunia pertanian, satu satunya yang petani paling takutkan, kegagalan atau gagal panen memang tak lepas dari lelahnya petani. Biaya produksi yang tinggi, harga pupuk yang melambung juga tak lepas dari pemikiran paling pahit para petani. Namun kesemuanya harus di hadapi dan pasti akan dilalui oleh para petani apaun itu.

No comments:

Post a Comment