www.gemadarussalam.com _Musim tanam
tembakau sudah tiba, Petani Rensing Bat selalu berada di sawah, Pergi pagi
pulang sore, itulah realitinya ketika musim tanam tembakau yang menjadi penunjang ekonomi warga desa ini sudah mulai di tanam.
Dari peninjauan media
pada Ahad, 14/6/2020 hari ini, Nampak petani desa sudah mulai selalu berada di
sawah mereka masing-masing, Tembakau memang menjadi salah satu komoditi
unggulan petani rensing bat sejak puluhan tahun lalu, dengan hasil tembakau
masyarakat rensing bat mampu terpenuhi kebutuhan skunder dan selulernya.
Terpenuhinya kebutuhan
bukan saja oleh mereka yang menanam akan tetapi mereka yang berprofesi sebagai
buruh tani juga dapat terpenuhi kebutuhan hariannya seperti makan dan minum,
belanja kebutuhan lain serta uang belanja anak-anak mereka di setiap harinya.
Harga tembakau kering
sering mengalami turun naik, Namun tidak menyurutkan semangat para petani untuk
memproduksi bahan pokok rokok ini, Tahun 2019 lalu contohnya, Harga tembakau
jauh dari harapan para petani, harga perkuintal daun kering super paling tinggi
berkisar antara 2 hingga 2,5 juta di bandingkan dengan harga pada tahun
sebelumnya di antara 3 sampai 4 juta perkuintal.
Di tahun 2020 ini tidak
banyak yang menanam, banyak petani mulai beralih ke komuditi lain seperti,
Cabe, melon, tomat dan tanaman-lain. Ini akibat dari masih simpang siurnya
harga tembaku di pasaran hingga gudang perusahaan rokok.
Harga produksi selalu
naik di setiap tahunnya, mulai dari ongkos buruh, sewa open pengering hingga
harga pupuk. Masyarakat petani hanya memproduksi tembakau sesuai kemampuan
saja, Cerita Musanip salah seorang petani tembakau dari dusun Tembok Gading
Desa Rensing Bat.
Hal senada juga disampaikan
Amaq Angga asal Gubuk Darussalam, Tahun kemarin saya menanam kurang dari 1
hektar, biaya produksi puluhan juta, harga paling tinggi sa’at penjualan hanya
2 juta, setelah bayar sewa open pengering, ongkos buruh dan harga pupuk,
sisanya nol, Cerita amaq angga. Walau demikian tidak akan berhenti menanam
tembakau jika gudang produksi rokok masih beroprasi, Sambung amaq angga
semangat.
No comments:
Post a Comment