Hikmah Dua Peristiwa Penting Idul Adha di tengah pandemi - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Thursday 30 July 2020

Hikmah Dua Peristiwa Penting Idul Adha di tengah pandemi

gemadarussalam.com - Pelaksanaan shalat Hari Raya Idul Adha di Masjid Darussalam       Dusun Tembok Gading Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan pada pukul 07.15 wita hari ini Jum'at, 31 Juli 2020.

Yang bertindak sebagai Imam shalat sunat Idul Adha kali ini adalah Ustad Maskam, S.Ag dan khotib oleh Restiawan, S.Pd.

Dalam khotbah yang di sampaikan khotib pada pelaksanaan hari raya tersebut khotib menyampaikan, Peristiwa penting yang tidak bisa lepas dari setiap Hari Raya Idul Adha adalah peristiwa Haji dan Qurban. Kedua peristiwa tersebut seakan tidak bisa di pisahkan dari Hari Raya Idul Adha, Namun dengan adanya situasi sekarang, kedua peristiwa tersebut harus dilaksanakan di tengah mewabahnya penyakit menular yang sangat ganas yang bernama Corona Virus yang sampai saat ini masih belum mereda, tentunya dengan segala kejadian yang menimpa ini selalu ada hikmah yang amat besar di turunkan Allah SWT agar kita sebagai hambanya bisa bersabar dan bertawakkal.

Seperti yang kita ketahui bersama, akibat dari pandemi corona virus yang mewabah sekarang ini, Jamaah haji khususnya jamaah haji Indonesia untuk tahun 2020 di tunda keberangkatannya ke tanah suci makkah. Hal ini dilakukan pemerintah untuk menjaga keselamatan jiwa jamaah dari tertular dengan virus corona. Pemerintah Arab Saudi sendiri juga tidak mengizinkan jamaah dari luar negeri untuk menjalankan rukun iman kelima ini. Hanya warga Arab saudi dan warga asing yang berada di arab saudi  saja yang bisa melaksanakan atau di izinkan melaksanakan ibadah haji dan itupun dengan penerapan protokol kesehatan dan peraturan yang sangat ketat.

Bagi jamaah haji indonesia tentunya merupakan satu keputusan yang sangat berat untuk di terima, Setelah bertahun tahun menunggu kuota antrian haji dengan berbagai macam usaha namun saat giliran tiba untuk berangkat harus mengalami penundaan.

Di sini, ada hikmah yang sangat besar dapat di ambil, Kepasrahan atau tawakkal kepada Allah SWT seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 159 yang artinya, "Apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal".

Adapun Ibadah kedua yang kita laksanakan ditengah pandemi sekarabg ini adalah ibadah Qurban. Ibadah qurban di tengah pandemi ini akan lebih bermakna bagi masyarakat yang ekonominya lemah, Selama pandemi ini, berbagai sektor tak terkecuali sektor ekonomi juga terkena imbasnya. Banyak masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya karena harus kehilangan mata pencahariannya.

Adanya qurban menjadi bukti kepekaan sosial masyarakat mampu menolong yang lemah. Qurban memberikan kesadaran kepada kita bahwa, Harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita, Harta dan materi hanyalah titipan allah semata yang didalamnya terdapat hak orang lain. Kenikmatan yang kita rasakan tidak berkurang sedikitpun ketika harus di bagi pada orang lain melalui pembelian hewan qurban. Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya hakikat memberi adalah menerima.

Manusia tidak perlu khawatir karena nikmat allah sangatlah banyak, semua takkan bisa terhitung, Dalam surat Alquran allah SWT berfirman yang artinya, "Dan jika kamu meng hitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan dapat menenentukan jumlahnya, Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun dan maha penyayang" (QS:An- Nhl ayat 18).

Pengorbanan harta melalui hewan qurban, kita akan mampu semakin dekat dengan allah, hal ini selaras dengan makna qurban itu sendiri yang artinya dekat. Sehingga qurban adalah mendekatkan diri kepadaNya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Dari penyampaian khotib tersebut, kita dapat mengambil hikmah dari ibadah qurban di tengah pandemi yakni, semakin dekatnya kita kepada allah SWT dan kedekatan dengan sesama manusia dengan saling berbagi rezeki di tengah sulitnya akibat pandemi corona yang berkepanjangan.

Selanjutnya, setelah acara zikir dan do'a yang dilanjutkan dengan salam-salaman, Jama'ah menerima santap pagi dengan cara ngandang dulang yang sebelumnya sudah di siapkan jamaah bini dari masing-masing keluarga di sekitar masjid darussalam.

Pada acara ngandang dulang yang dilakukan, sangat mengena dengan isi khotbah di atas, saling berbagi rizki dalam suasana pandemi. Niat ikhlas Jamaah juga terlihat luarbiasa ketika di masa pandemi sekarang masih mampu menyiapkan alakadar sarapan pagi yang sesuai keinginan seluruh jamaah, Seperti yang di sampaikan pengurus masjid Darussalam Ibrahim Arifin sa'at bersama media ini seusai acara ngandang.

Ia juga menambahkan, Ketiadaan acara seperti ini pada hari raya Idul fitri puasa kemarin membuat jamaah sangat antusias hari ini dalam rangka memeriahkan adha, ini sangat jelas terlihat dari banyaknya dulang yang di naikkan jamaah, dari 37 Kepala Keluarga yang ada, hampir 100 persen yang berpartisipasi menaikkan dulang ke masjid untuk roah, dan ini sangat luar biasa dibandingkan dengan  tahun sebelumnya, ungkap ahim.

Terimakasih kepada semua jamaah terutama jamaah bini atas partisipasi roahnya yang sebelumnya kami tidak sangka akan banyak seperti sekarang, dan berharap pada hari raya di tahun tahun berikutnya agar lebih di tingkatkan, tutupnya.

No comments:

Post a Comment