Peninjauan media ini Sabtu pagi, (22/8) kemarin ke lokasi masih terlihat rerumputan dan ilalang berserak mulai lebat di sekitar jalan tersebut karena belum bisa dilakukan penimbunan tanah uruk akibat covid-19 sejak di bangun tahun 2019 lalu oleh pemerintah desa Rensing Bat melalui dana desa.
Jalan usaha tani sepanjang kurang lebih 350 meter tersebut seharusnya siap tahun 2020 ini, masih belum redanya wabah covid menjadikan dana desa yang seharusnya di peruntukkan untuk menyelesaikan pengerjaannya di alihkan ke bantuan covid-19 sesuai aturan dan himbauan pemerintah pusat dan daerah. Kini hanya menunggu anggaran tahun 2021 mendatang baru bisa di selesaikan sepenuhnya.
Salah seorang Tim Pelaksana Kegiatan yang di temui pemberita mengungkapkan, Pengerjaan jalan usaha tani ini seharusnya siap tahun ini, akan tetapi kegiatan pisik yang di gunakan untuk penyelesaian jalan dan kegiatan fisik lainnya yang bersumber dari dana desa di alihkan penggunaannya ke bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid-19 atas aturan yang di keluarkan pemerintah pusat.
Menurut informasi yang di himpun dari pemerintah desa Rensing Bat juga menyebutkan, Dana desa untuk tahun 2019 kurang lebih berjumlah 900 jutaan yang wajib menurut aturan untuk di alihkan ke penanganan covid-19 yang mana dana tersebut di berikan kepada masyarakat terdampak sejumlah 600 ribu selama tiga bulan.
Keadaan ini menurut sumber tersebut sangat berat untuk di terima karena hasil musyawarah desa di tahun sebelumnya sudah di sepakati untuk di selesaikan semua pengerjaan kegiatan fisik untuk tahun 2020 harus selesai sesuai target.Walau bagaimanapun, ini harus kita terima karena kita tetap mengikuti aturan yang sudah di tetapkan, jelas sumber tersebut.
Sementara itu, Kepala desa Muhammad Hilmi, SE saat di komfirmasi juga mengatakan, Semua kita harus bisa bersabar dengan keadaan ini, karena semua itu bukan atas keinginan kita, semua sudah diatur oleh undang-undang, Insyaallah semuanya akan kita selesaikan, Jelasnya singkat.
No comments:
Post a Comment