www.gemadarussalam.com - Desa Rensing
Bat kecamatan Sakra Barat menjadi salah satu desa penghasil tembakau terbaik di
Kabupaten Lombok Timur sejak puluhan tahun lalu. Masyarakatnya yang 99%
berpropesi sebagai petani penggarap terus berkontribusi dalam rangka memajukan
dirinya, keluarga, desa dan daerah di sektor pertanian dan perkebunan terutama
tembakau.
Menyebut Desa Rensing Bat masyarakat
akan teringat bagaimana warga Rensing Bat adalah gudangnya para petani dan
pekebun penghasil tembakau terbaik di setiap tahunnya.
Terkenalnya rensing bat di bidang
pertanian bukan saja karena kualitas tembakaunya yang kuning laksana emas
setelah di keringkan di oven pengering, namun rensing bat di kenal juga karena
warganya yang hampir keseluruhannya adalah merupakan petani walau ada juga yang
menjadi PNS dan Pedagang, mereka tetap adalah petani di sore hari dan hari
libur dengan menanam padi, tembakau dan sayur-sayuran layaknya para petani
lainnya.
Baca juga : Takut Harga Tembakau Anjlok Lagi, Petani Kurangi Areal Tanam
Salah seorang Kepala Dusun di desa
Rensing Bat Badarudin (50) ang di temuai di rumahnya pada hari senin, 14/9/2020
kemarin saat media ini melakukan peninjauan mengungkapkan, Di Rensing Bat, tembakau masih jadi tanaman
unggulan selain padi. Tanaman yang punya nama latin Nicotiana Tabacum ini
memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan di desa Rensing Bat khususnya,
Lombok Timur bagian selatan umumnya, Ungkapnya.
Di musim kemarau kata dia, tembakau
menjadi komoditi pertanian andalan warga desa. Dengan harga yang cukup
menjanjikan, tembakau menjadi komiditi yang banyak ditanam di sejumlah desa di
kecamatan Sakra Barat khususnya desa Rensing Bat dan pulau Lombok, Bebernya.
“Memasuki wilayah Desa Rensing Bat, kita
akan menemui tanaman tembakau baik yang masih berada di sawah maupun yang sudah
diolah menjadi tembakau kering setelah dilakukan pengovenan selama hampir satu
minggu” Sambil menunjukkan tumpukan tembakau yang sudah di keringkan yang ada
di rumahnya.
Kepala dusun yang juga seorang petani
ini mengajak kami melihat secara langsung aktivitas para petani. Terlihat mereka
dengan tekun dan penuh dedikasi memberikan perawatan pada tembakau yang
ditanamnya mulai dari pagi hingga sore hari.
Lebih lanjut dia menjelaskan “Tembakau hanya bisa ditanam di lahan jarang hujan seperti di Rensing Bat, kebanyakan lahan di desa kami ini tanahnya kering sehingga sangat cocok untuk ditanami tembakau” Jelasnya.
Masyarakat juga menerima Berkahnya,
banyak warga dapat menikmati hasilnya walau tidak menanam tembakau, mereka akan
menjadi buruh panen, buruh ikat, buruh angkut dan buruh jaga oven pengering
ketika musim panen tiba, bebernya.
Baca Juga : Berkah Daun Hijau di musim kemarau
Di katakannya lagi, Banyak orang
menikmati hasilnya di sa’at warga desa tengah kesulitan mencari belanja akibat
pandemi corona dan kemarau yang berkepanjangan. Berkah dari daun hijau ini seakan
menjadi penyelamat ketika warga desa sangat membutuhkan rezeki lebih untuk
makan minum sehari-hari terutama belanja jajan anak-anak mereka, Alhamdulillah
warga ada pendapatan sampingan, Sambungnya.
Selanjutnya kata dia, Masyarakat selalu
menggantungkan harapan pada hasil penjualan tembakau, anak-anak dapat di
sekolahkan sampai perguruan tinggi, Rumah bertingkat dapat di bangun buah dari
hasil tembakau, banyak masyarakat yang dapat menunaikan haji juga dari hasil
yang di dapat dari penjualan tembakau, Banyaknya perubahan ekonomi tampak terlihat
nyata karena tembakau dan akan terus meningkat jika harga tidak berubah dari
tahun ke tahun, Tutup peria yang juga pengurus masjid di dusunnya ini.
No comments:
Post a Comment