Pagi itu, Amaq Bongoh jalan-jalan pagi menelusuri jalan desa ketika mentari memerahkan lagit di upuk timur.
Ada Ubi kayu di pematang sawah, menyapa keinginan nurani amaq bongoh. Terasa nikmat bila direbus sebagai teman kopi kala duduk sambil nonton acara TV, fikir amaq bongoh dalam hati.
Terasa ingin segera mencabut satu pohon ubi kayu untuk segera dibawa pulang, baru saja tangannya memegang batang Ubi, tiba-tiba ada yang coba menyapa kakinya.
Aaah... semut kacau saja, semut perlahan naik ke kaki dan betis hingga ke paha amaq bongoh, aduuh menggigit lagi ucap amaq bongoh dengan suara keras. Anu kuuu, awaas kau semut, Ancam amaq bongoh ke segerombolan semut yang menggigitnya.
Sialan kau semut gara-gara kamu hari ini tidak dapat makan ubi, kerutu amaq bongoh lalu berganjak pergi sambil menggaruk pahanya yang gatal karena gigitan semut.
😁😁😁 Semoga terhibur
No comments:
Post a Comment