Dari WAG Rumpi SIKS-NG Hingga ke Pantai Kura-Kura - gema darussalam

Breaking

gema darussalam

Bicara Apa Adanya, Berbagi Cerita dan Berita, Dari Desa Terbang Menyapa Dunia

Saturday, 13 January 2024

Dari WAG Rumpi SIKS-NG Hingga ke Pantai Kura-Kura

 


RUMPI SIKS-NG Begitulah nama WAG bagi teman-teman operator Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial - Nexs Generatian (SIKS-NG) Lombok Timur yang di huni kurang lebih 13 anggota yang terdiri dari 4 perempuan dan 9 laki-laki.

Anggota WAG ini awalnya adalah panitia Silaturrahmi operator SIKS-NG yang diisi oleh teman-teman Korcam se-Lombok Timur, namun karena acara silaturrahmi yang direncanakan tersebut gagal digelar setelah sebelumnya melakukan pertemuan dengan PJ Bupati Lombok Timur H. Juaini Taofik. Pertemuan operator SIKS-NG dan PJ Bupati tersebut terkait Honorium operator yang selama 6 bulan belum diterima.


RUMPI SIKS-NG menjadi wadah bercanda gurau, beradu tawa, menerpa kata tanpa kecewa dan tanpa ada melukai antara satu dengan yang lainnya. Semua seperti saudara bergembira tak kenal siang dan malam bertemu kata dan cerita, namun belum sampai ada air mata karena mereka memiliki niat yang sama yaitu bersuka ria dalam tawa Rumpi SKS-NG namanya.

Ahad, 07/01/2024 menjadi saksi sejarah yang tak terlupakan ketika anggota WAG memulai mempererat tali silaturrahim dengan menggelar Study tour wisata pantai ke tempat wisata pantai kura-kura yang diisi dengan menggelar acara makan-makan lauk beberok terong, timun, ikan laut dan makan durian.


Wisata hari itu tak berhenti di pantai kura-kura, sebagai penutup kami terus menelusuri jalan beraspal Lombok Selatan menuju Balemagrove di wilayah keruak telong-elong. Sore yang mendung, ditemani rintik hujan tak menyurutkan semangat kami menerpa gembira setelah hampir sehari penuh kami berada di tengah panasnya pantai kura-kura, terobati penat dan haus kami dengan indahnya Balemagrove yang kami kunjungi.


Wisata tour RUMPI SIKS-NG berawal dari bincang kecil kami setelah pulang dari bertemu PJ Bupati. Di lesehan Sehati kami menyantap makan siang bersama. Ide dan gagasan teman-teman mulai cair setelah kenyang hinggap di perut, terfikrkan untuk beraktifitas wisata ke laut selatan menggunakan transportasi bus wisata mini yang di booking ibu Eli, wanita tegar yang juga pinter masak, tegas dan sangat penyayang, hehe.

Di balik bukit ditepian pantai kura-kura kami terus bersama berbagi cerita dan pengalaman hidup. Kami terus tersenyum, banyak tingkah yang membuat kami seperti lupa waktu Zuhur tiba. Mbe Windy seorang yang salalu ceria, tak henti dengan celotehnya yang menghibur, selalu exsis dengan kameranya meliput setiap aktifitas sejak menginjakkan kaki di kura-kura hingga hendak berangkat menuju destinasi berikutnya. Mba Windy ceriamu membuat kami terhibur, terimakasih tidak pernah marah apapun candaan yang dilontarkan oleh kami. Terimakasih juga sambel beberok buatannya, jadi ketagihan, hehe. Maaf sekali lagi ngiiih..hehe.


Wisata itu kini telah berlalu, tetapi aktifitas canda gurau kita tidak berhenti, WAG Rumpi menjadi saksi bahwa kita masih bersama, tak kenal malam dan siang bahkan hingga ke larut malam cerita masih ada sampai hampir lupa waktu tidur.

Cerita kita selanjutnya belum terancang, ide gagasan masih tersimpan, Tali Asih kami masih samar, namun masih tetap berharap.


Tulisan ini hanya sebagai ulasan lalu dimana kita selalu bersama. Jika salah maafkanlah, jika lebih kurangkanlah, maafkan dan terimakasih sudah membaca

No comments:

Post a Comment